DAPAT KAN SEGERA BUKU RENUNGAN HATI KARYA
USTD SAEKHU S.Ag
Dapat kan Segera dengan harga terjangkau Rp. 20.000,-
Anda bisa memiliki Buku "Renungan Hati" karya Ustad Saekhu S.Ag
dengan berbagai macam Cerita Islamic dan Rehat dll
dengan isi halam 150 Hal + Cave
Info pemesanan Buku Ke No HP ( 089 658 941 656)
AKU
HERAN
Aku
heran melihat orang berbangga dengan baju mewahnya,bukankah itu menunukkan
keurangannya bahwa ternyata ia mempunyai tubuh yang tidak sempurna....dan aku
berpikir apakah ia kelak akan dapat berbangga dengan penampilannya itu di
padang Masyhar.
Aku
heran melihat orang bebangga dengan mek-up dan aksesoris ditubuhnya, bukakah
itu menunjukkan bahwa wajahnya tidak sebagus aslinya...dan aku berpikir apakah
ia masih dapat berbangga kelak ketika berhadapan dengan Rabbnya.
Aku
heran melihat orang bangga dengan rumahnya yang megah,bukankah itu menunukkan
bahwa ia masih memerlukan tempat berteduh dibumi Allah yang sudah ditundukkan
untuknya ini,.....dan aku berpikir apakah ia masih dapat berteduh kelak di MAsyhar
ketika arak matahari hanya beberapa jengkal darinya.
Aku
heran melihat orang bangga dengan kendaraannya, bukankah itu menunukkan
kelemahannya bahwa ia masih memerlukan sarana untuk bergerak dibumi Allah yang
kecil ini,.....dan aku berpiki apakah ia kelak masih dapat berbangga dengan
kendaraannya ketika harus melewati titian shirot yang melintang diatas neraka.
Aku
heran melihat orang bebangga dengan tanah luas dan kebun-kebun yang dimilikinya
,bukankah itu menunjukkan bahwa ia masih memerlukan tempat piakan di bumi Allah
ini.....dan aku berpikir apakah ia kelak akan mampu mendapatkan tanah disurga
meskipun hanya beberapa sentimeter.
Aku
heran melihat orang berlomba-lomba mencari makanan mewah hanya untuk mengisi
perutnya, bukankah itu menunjukkan dia masih memerlukan benda lain untuk
bertahan hidup ...dan aku berpikir apa makanannya kelak diakhirat nanti.
CERITA DARI GUNUNG
Seorang
bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah
mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. "Aduhh!"
jeritannya memecahkeheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika
ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama,
"Aduhh!". Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa
kau?" Jawaban yang terdengar, "Hei! Siapa kau?" Lantaran kesal
mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut
kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan
umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?"
Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan."
Lelaki itu berkata keras, "Saya kagum padamu!" Suara di kejauhan
menjawab, Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak "Kamu
sang juara!" Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!" Sang bocah
sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah
menjelaskan, "Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah
kehidupan."
Kehidupan
memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain,
kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila
kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam
hatimu.Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan
kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau
berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan
dirimu.
KENANGLAH KEBAIKAN ORANG-ORANG DALAM HIDUP ANDA
Banyak
orang keluar masuk dalam hidup kita. Ada yang melintas dalam segmen singkat,
namun membekas keras. Ada yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak
disadari arti kehadirannya. Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan
penampakannya melekat di hati. Ada yang datang pergi begitu saja seolah tak
pernah ada. Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan
manik-manik pembentuk mosaik catatan sejarah. Gambaran itu sebenarnya telah
terbentuk, hanya saja tak pernah selesai. Atau kita salah lihat, sehingga
seringkali tak bisa dinikmati keindahan karyanya.
Ambillah
waktu sejenak untuk mengenang mereka yang pernah hadir dalam hidup anda.
Kenanglah seluruh kebaikan mereka serta kebaikan yang mungkin tersembunyi di
balik tabir kekecewaan. Mereka adalah orangtua dan guru, sanak dan kerabat,
teman serta sahabat. Juga tiada salahnya mengenang mereka yang pernah anda
anggap musuh dan pengkhianat. Atau yang tak pernah anda tahu nama dan wajahnya.
Bagaimana pun mereka telah turut memahat pribadi anda; menyapukan tinta pada
lukisan hidup anda; menyiangi tanaman jiwa anda. Kenanglah dalam genangan cinta
yang tak bertepi. Hanya dalam tatapan cintalah anda bisa memandang indahnya
kehidupan ini. Karena tiada secuilpun hidup yang perlu disesali, maka hanya
cinta dan kasih sayanglah jawabannya.
KISAH PENCURI KUE
Seorang
wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum
jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue
di toko bandara lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita tersebut
membaca buku yang baru saja dibelinya.
Dalam
keasyikannya tersebut ia melihat lelaki di sebelahnya dengan begitu berani
mengambil satu atau dua dari kue yang berada di antara mereka. Wanita tersebut
mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan
melihat jam. Sementara si pencuri kue yang kurang ajar itu menghabiskan
persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itu
sempat berpikir, "Jika aku bukan orang baik, sudah kutonjok dia!"
Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu.
Ketika
hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu.
Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil kue terakhir
dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya, sementara ia makan
yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir, "Ya ampun
orang ini berani sekali. Ia juga kasar, malah ia tidak kelihatan berterima
kasih." Belum pernah rasanya ia begitu kesal.
Ia
menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia mengumpulkan barang
miliknya dan menuju pintu gerbang tanpa menoleh pada si "Pencuri tak tahu
terima kasih".
Ia
naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai
dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Di situ ada
kantong kuenya, di depan matanya. "Koq milikku ada di sini," terangnya
dengan patah hati. Jadi kue yang ia makan di bandara bukanlah miliknya, tetapi
milik lelaki yang bersedia berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar
sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih dan dialah
pencuri kue itu.
Dalam
hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering
berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri. Serta tak
jarang kita berprasangka buruk. Orang lainlah yang kasar, orang lainlah yang
tak tahu diri, orang lainlah yang berdosa, orang lainlah yang salah. Padahal kita
sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita sendiri yang tidak tahu. Kita
sering mengomentari, mencemooh pendapat atau gagasan orang lain sementara
sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.
BATU KECIL
Seorang
pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada
suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada
di bawahnya.
Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya
tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang
yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.
Oleh
karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba
melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil
uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang
kedua pun memperoleh hasil yang sama. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil
batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai
kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang
pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.
Alloh
kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah
kepadaNya. Seringkali Alloh melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak
cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu
mengingat
kepadaNya, Alloh sering menjatuhkan "batu
kecil" kepada kita.
PELAJARAN SANG KELEDAI
Suatu
hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Sementara si petani,
sang pemiliknya, memikirkan apa yang harus dilakukannya.Akhirnya, ia memutuskan
bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun karena berbahaya. Jadi
tidak berguna menolong si keledai. Ia mengajak tetangganya untuk membantu-nya.
Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.
Ketika
si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia meronta-ronta. Tetapi
kemudian, ia menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah dituangkan ke dalam
sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang melihatnya.Walaupun
punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai
melakukan sesuatu yang menakjubkan.Ia mengguncang-guncangkan badannya agar
tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Si
petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, namun si
keledai juga terus menguncangkan badannya dan kemudian melangkah naik. Si
keledai akhirnya bisa meloncat dari sumur dan kemudian melarikan diri.
Renungan:
Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepada kita, segala macam
tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan dan
masalah) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita
(pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" dengan
menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.
Setiap
masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat
keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan
pernah menyerah. Guncangkanlah hal-hal negatif yang menimpa dan melangkahlah
naik.
IBUNDA, KENAPA ENGKAU MENANGIS
Suatu
ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu,
mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang
wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya
tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah
mengerti...."
Kemudian,
anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya
Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"Sang ayah menjawab, "Semua
wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan
ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi
remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.
Pada
suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan."Ya Allah, mengapa
wanita mudah sekali menangis?"Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,"Saat
Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.Kuciptakan bahunya, agar
mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus
cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Kuberikan
wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, danmengeluarkan bayi dari rahimnya,
walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikan
keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua
orang sudah putus asa.
Pada
wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau
sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan
wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam
kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu
melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan
kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang
akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
Kuberikan
wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan enjadi
pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati
dan jantung agar tak terkoyak?Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak
pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji
setiap kesetiaan yang
diberikan kepada suami, agar tetap berdiri,
sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.
Dan,
akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkanperasaannya. Inilah yang
khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini
adalah air mata kehidupan". Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu
kalau beliau masih hidup.
BICARA DENGAN BAHASA HATI
Tak
ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta. Tak ada penyakit yang tak
dapat disembuhkan oleh kasih sayang. Tak ada permusuhan yang tak dapat
dimaafkan oleh ketulusan. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh
ketekunan. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua
itu haruslah berasal dari hati anda.
Bicaralah
dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata
betapa keras otot dan betapatajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda
dalam menjalani segala sesuatunya.Anda tak kan dapat menghentikan tangis
seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau,
membujuknya dengan berbagai gula-gula dan ata-kata manis. Anda harus
mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang
jauh di dalam dada anda.
Mulailah
dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan anda.
TAK SESULIT YANG ANDA BAYANGKAN
Di
sebuah ladang terdapat sebongkah batu yang amat besar. Dan seorang petani tua
selama bertahun-tahun membajak tanah yang ada di sekeliling batu besar itu.
Sudah cukup banyak mata bajak yang pecah gara-gara membajak di sekitar batu
itu. Padi-padi yang ditanam di sekitar batu itu pun tumbuh tidak baik.
Hari
ini mata bajaknya pecah lagi. Ia lalu memikirkan bahwa semua kesulitan yang
dialaminya disebabkan oleh batu besar ini. Lalu ia memutuskan untuk melakukan
sesuatu pada batu itu. Lalu ia mengambil linggis dan mulai menggali lubang di
bawah batu. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa batu itu hanya setebal
sekitar 6 inchi saja. Sebenarnya batu itu bisa dengan mudah dipecahkan dengan
palu biasa. Kemudian ia lalu menghancurkan batu itu sambil tersenyum gembira.
Ia teringat bahwa semua kesulitan yang di alaminya selama bertahun-tahun oleh
batu itu ternyata bisa diatasinya dengan mudah dan cepat.
Renungan:
Kita
sering ditakuti oleh bayangan seolah permasalahan yang kita hadapi tampak
besar, padahal ketika kita mau melakukan sesuatu, persoalan itu mudah sekali
diatasi. Maka, atasi persoalan anda sekarang. Karena belum tentu sebesar yang
anda takutkan, dan belum tentu sesulit yang anda bayangkan.
HARI INI ADALAH ABADI
Seorang
bijak pernah berkata, bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak
perlu anda khawatirkan.
Yang pertama: hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Anda tak
bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus
kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin. Biarkan hari
kemarin lewat; lepaskan saja.
Yang kedua: hari esok. Hingga mentari esok hari
terbit, anda tak tahu apa yang akan terjadi. Anda tak bisa melakukan apa-apa
esok hari. Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum
tiba; biarkan saja. Yang tersisa kini hanyalah hari ini. Pintu masa lalu telah
tertutup; pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri anda untuk hari
ini. Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan
hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah hari ini.
Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah
apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini;
hari ini yang abadi.
CINTAILAH CINTA
Adalah
sesuatu yang menyakitkan ketika kita mencintai seseorang, namun ia tak pernah
membalasnya, tetapi yang lebih menyakitkan adalah ketika kita mencintai
seseorang sedangkan kita tidak pernah dapat menemukan keberanian untuk
mengungkapkan perasaan kita padanya.
Sebuah
hal yang menyedihkan dalam hidup ketika kita bertemu dengan seseorang, yang
sangat berarti bagi kita, hanya untuk mengetahui pada akhirnya seseorang
tersebut tidak ditakdirkan untuk bersama kita, sehingga kita harus dengan berat
hati membiarkannya pergi dan berlalu.
Teman
terbaik adalah teman dimana ketika kita duduk bersama disebuah ayunan, tanpa
ada ucapan sekatapun, dan ketika harus berpisah dengannnya, terasa seolah hal
tersebut merupakan percakapan paling menyenangkan yang pernah dilakukan
bersama.
Adalah
benar bahwa kita takkan pernah tahu apa yang telah kita dapatkan hingga kita
kehilangannya. Tetapi adalah benar juga, ketika kita tidak tahu apa yang telah
hilang hingga hal tersebut menghampiri kita.
Impikan
saja apa yang ingin kita impikan, pergi saja kemanapun kita ingin pergi,
jadilah sebagai sosok yang kita inginkan, karena kita hanya memiliki satu buah
kehidupan dan satu buah kesempatan untuk dapat melakukan semua hal yang kita
inginkan.
Letakkan
diri kita sebagai layaknya orang lain, jika kita merasa hal yang kita lakukan
akan menyakiti diri kita, hal tersebut mungkin akan menyakiti yang lain pula.
Kata-kata
yang terucap tanpa perhitungan mungkin akan menyulut perselisihan, perkataan
yang kejam dapat menghancur-kan kehidupan, sebuah kata yang tak tepat mungkin
juga mampu menambah beban batin seseorang, dan... sebuah kata yang penuh cinta
kasih mungkin dapat menyembuhkan dan memberikan berkah.
Orang
yang paling bahagia adalah orang yang tidak merasa selalu membutuhkan semua hal
terbaik, mereka hanya berfikir bagaimana menciptakan semua hal menjadi terbaik
bagi mereka, yang berlalu dalam hidupnya.
Cinta
dimulai dengan sebuah senyum dan berakhir dengan air mata. Ketika kita
dilahirkan, kita adalah orang yang menangis, sementara orang-orang disekeliling
kita tersenyum bahagia.Ketika kita menanggalkan hidup, maka kita adalah pihak
yang tersenyum begitu bahagia... sementara orang disekeliling kita menangis.
MENCARI KEBAHAGIAAN
Manusia
bahagia bila ia bisa membuka mata untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal
yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk
menyadari, betapa ia dicintai.Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri.
Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.
Manusia
tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha meraih yang tidak dapat
diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima
dan mensyukuri yang ada. Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri,
tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada
adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.
Ada
teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai
dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata
ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin
dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat
perhatian, selalu dinomorsatukan. Padahal, semua manusia memiliki peranan,
hebat dan nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh
satu orang belum tentu oleh orang lain.
Kebahagiaan
bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jikalau berharap dari orang lain, maka
bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati. Kita akan bahagia
bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri
sendiri,mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.
Percayalah
kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya, bahwa kita selalu diberikan yang
terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati. Ia akan memberi kita di
saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok
hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.
SEBUTIR PASIR
Penakluk
pertama Mount Everest, puncak tertinggi dunia di Pegunungan Himalaya, Sir Edmund Hillary,
pernah ditanya wartawan apa yang paling ditakutinya
dalam menjelajah alam. Dia lalu mengaku
tidak takut pada binatang buas, jurang yang
curam, bongkahan es raksasa, atau padang pasir yang luas dan
gersang sekali pun! Lantas apa?
"Sebutir pasir yang terselip di
sela-sela jari kaki," kata
Hillary. Wartawan heran, tetapi sang penjelajah
melanjutkan kata-katanya, "Sebutir pasir yang masuk di sela-sela jari kaki sering sekali menjadi
awal malapetaka. Ia bisa masuk ke kulit
kaki atau menyelusup lewat kuku. Lama-lama
jari kaki terkena infeksi, lalu membusuk. Tanpa sadar, kaki pun tak bisa
digerakkan. Itulah malapetaka bagi
seorang penjelajah sebab dia harus ditandu." Harimau, buaya, dan
beruang, meski buas, adalah binatang
yang secara naluriah takut menghadapi manusia. Sedang menghadapi
jurang yang dalam dan ganasnya padang pasir, seorang penjelajah sudah punya persiapan memadai.
Tetapi, jika menghadapi sebutir pasir
yang akan masuk ke jari kaki, seorang penjelajah tak mempersiapkannya. Dia
cenderung mengabaikannya.
Apa
yang dinyatakan Hillary, kalau kita renungkan, sebetulnya sama dengan orang yang mengabaikan dosa-dosa
kecil. Orang yang melakukan dosa kecil,
misalnya mencoba-coba mencicipi minuman keras atau membicarakan keburukan orang
lain, sering menganggap hal itu adalah dosa yang kecil. Karena itu,
banyak orang yang kebablasan melakukan dosa-dosa kecil sehingga
lambat laun jadi kebiasaan. Kalau sudah
jadi kebiasaan, dosa kecil itu pun akan berubah jadi dosa besar yang sangat
membahayakan dirinya dan masyarakat.
Melihat
kemungkinan potensi kerusakan besar yang
tercipta dari dosa-dosa kecil
itulah, Nabi Muhammad saw mewanti-wanti agar
ummatnya tidak mengabaikan dosa-dosa kecil seraya tidak melupakan amal baik kendati kecil
juga. Dalam kisah disebutkan, seorang
pelacur masuk surga hanya karena memberi minum anjing yang kehausan. Perbuatan
yang cenderung dinilai sangat kecil itu ternyata di mata Allah punya nilai
sangat besar karena faktor keikhlasannya. Bukankah semua roh yang ada di
seluruh jagad ini, termasuk roh anjing
tersebut, hakikatnya berasal dari
Tuhan Yang Maha Pencipta juga? Itulah
nilai setetes air penyejuk yang diberikan sang pelacur pada anjing yang kehausan.